Minggu, 08 Desember 2013

TIGA JALUR PERKEMBANGAN TEATER MODEREN DI INDONESIA


A.    TEATER MODREN YANG KONVENSIOANAL
Perkembangan baru dimulai setelah proklamasi kemerdekaan, sekitar tahun empt puluhan atau lima puluhan masyarakat hanya lebih mengenal istilah sandiwara, teater modren yang konvensional ini mengunakan konsep , pola dasar, teknik dan penyajiannya tidak berubah dari sumber aslinya yaitu teater barat yang disesuaikan dengan alam indonesia dan bahkan mengunakan bahasa indonesia, bentuk teater modren ini menjadi bentuk perkembangan teater yang selanjunya, teater ini sangat mengabdi pada naskah atau kata lain setia pada naskah dan teater yang sangat perfect dalam teknik dan keterampilan atau kata lain dalam istilah sekarang teater aktor.
Dengan dipelopri oleh usmar ismail yang salah seorang pelopor teater indonsia bahkan dia telah mendirikan akademi teater indonesia, teater konvensional berkembang dengan pesat dan pengaruh drama-drama yang dipentaskan ATNI sangant membekas dalam kehidupan teater modren saat ini, bahkan bentuk semacam teater ini telah dijadikan standart, dijadikan ukan dan bahkan dijadikan pola.
B.     TEATER MODREN DENGAN PEMBARUAN
Yang mencoba mengadakan perbaharuan-perbaharan disini ketika mulai memasukkan dan mengambi unsur-unsur teater tradisional sebagai suatu gaya dalam pementasannya seniman-seniman teater mulai menyakan teater modren yang ada , ada kesadaran baru yang merasakan bahwa teater modren yang konvensional tersebut masih belum mantap sebagai teater indonesia sedangkan modren yang ada terasa teater tradisional indonesia dengan jiwa dan konsep teater barat yang disadurkan atau disesuaikan dengan mengunakan bahasa indonesia, masih saja terasa jarak antara masyarakat dan teater indonesia degan teater modren yang konvensioanal, maka karena itu perlu diadakan perbaharuan-perbaharuan antara lain mencoba mencari identitas teater daerah yang sering disebut dengan memasukkan warna lokal, dalam pementasan.
C.     TEATER MODREN YANG KONTEMPORER
 Yang banyak mengadakan eksperimen karena banyaknya pengalaman, pengetahuan dan perbandingan-perbandingan dalam mengumuli teater, baik dari segi teater tradisional, teater barat dan teater asia, para seniman teater yang kreatif mencoba mengali dan memperbaharui teater tersebut sehingga banyak menemukan hal-hal yang lebih baru menurut mereka yang bisa mereka perbaharui, mereka terus mencoba mengali jiwa teater mereka sendiri, hal disini hampir serupa dengan  teater modren dengan pembaharuan, hanya saja disini mereka banyak melakukan eksperimen-eksperimen, pendobrakan yang dilakukan mencoba memperbaharui pandangan yang konvensional dengan menyodorkan berbagai alternatif.
Mencoba menjabarkan kemungkinan dan menyodorkan inti atau dasar dari teater indonesia, titik tolak diambil dari dasar teater itu sendiri yang bersumber dari gerak, suara, ruang dan ruang, bertolak dari esensi teater yang paling dasar, paling dalam, mencoba mengali dan ditampilkan dengan berbagai variasi dan kemungkinan semua itu rasa dan kelihatannya sangat baru dan belum kelihatan ditampilkan sebelumnya dari teater-teater yang pernah ditampilkan, hingga sering terasa asing jika dilihat dan disaksikan oleh para penonton dan bisa dikatakan dengan teater kontemporer yang banyak melakukan eksperimen yang terus mengadakan perbaharuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar