A.
TEATER MODREN YANG KONVENSIOANAL
Perkembangan baru dimulai setelah proklamasi
kemerdekaan, sekitar tahun empt puluhan atau lima puluhan masyarakat hanya
lebih mengenal istilah sandiwara, teater modren yang konvensional ini
mengunakan konsep , pola dasar, teknik dan penyajiannya tidak berubah dari
sumber aslinya yaitu teater barat yang disesuaikan dengan alam indonesia dan
bahkan mengunakan bahasa indonesia, bentuk teater modren ini menjadi bentuk
perkembangan teater yang selanjunya, teater ini sangat mengabdi pada naskah
atau kata lain setia pada naskah dan teater yang sangat perfect dalam teknik
dan keterampilan atau kata lain dalam istilah sekarang teater aktor.
Dengan dipelopri oleh usmar ismail yang salah
seorang pelopor teater indonsia bahkan dia telah mendirikan akademi teater
indonesia, teater konvensional berkembang dengan pesat dan pengaruh drama-drama
yang dipentaskan ATNI sangant membekas dalam kehidupan teater modren saat ini,
bahkan bentuk semacam teater ini telah dijadikan standart, dijadikan ukan dan
bahkan dijadikan pola.
B.
TEATER MODREN DENGAN PEMBARUAN
Yang mencoba mengadakan perbaharuan-perbaharan
disini ketika mulai memasukkan dan mengambi unsur-unsur teater tradisional
sebagai suatu gaya dalam pementasannya seniman-seniman teater mulai menyakan
teater modren yang ada , ada kesadaran baru yang merasakan bahwa teater modren
yang konvensional tersebut masih belum mantap sebagai teater indonesia
sedangkan modren yang ada terasa teater tradisional indonesia dengan jiwa dan
konsep teater barat yang disadurkan atau disesuaikan dengan mengunakan bahasa
indonesia, masih saja terasa jarak antara masyarakat dan teater indonesia degan
teater modren yang konvensioanal, maka karena itu perlu diadakan
perbaharuan-perbaharuan antara lain mencoba mencari identitas teater daerah
yang sering disebut dengan memasukkan warna lokal, dalam pementasan.
C.
TEATER MODREN YANG KONTEMPORER
Yang banyak
mengadakan eksperimen karena banyaknya pengalaman, pengetahuan dan
perbandingan-perbandingan dalam mengumuli teater, baik dari segi teater
tradisional, teater barat dan teater asia, para seniman teater yang kreatif
mencoba mengali dan memperbaharui teater tersebut sehingga banyak menemukan
hal-hal yang lebih baru menurut mereka yang bisa mereka perbaharui, mereka
terus mencoba mengali jiwa teater mereka sendiri, hal disini hampir serupa
dengan teater modren dengan pembaharuan,
hanya saja disini mereka banyak melakukan eksperimen-eksperimen, pendobrakan
yang dilakukan mencoba memperbaharui pandangan yang konvensional dengan
menyodorkan berbagai alternatif.
Mencoba menjabarkan kemungkinan dan menyodorkan inti
atau dasar dari teater indonesia, titik tolak diambil dari dasar teater itu
sendiri yang bersumber dari gerak, suara, ruang dan ruang, bertolak dari esensi
teater yang paling dasar, paling dalam, mencoba mengali dan ditampilkan dengan
berbagai variasi dan kemungkinan semua itu rasa dan kelihatannya sangat baru
dan belum kelihatan ditampilkan sebelumnya dari teater-teater yang pernah
ditampilkan, hingga sering terasa asing jika dilihat dan disaksikan oleh para
penonton dan bisa dikatakan dengan teater kontemporer yang banyak melakukan
eksperimen yang terus mengadakan perbaharuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar