KOMPOSISI PENTAS

KOMPOSISI PENTAS

Proses dramatik visual

            Salah satu tujuan movement gerak adalah untuk meluluhkan suatu gambar untuk kemudian membentuk kembali gambar berikutnya, moment mempertahankan suatu bentuk gambar bergantung pada lama atau tidaknya motivasional forces adakalanya satu detik atau lebih, agar mencapai terwujudnya suatu gerak aktor-aktor untuk mempertahankan posisinya sebagai aktor diatas pangung, semua itu adalah komposisi dinamis.

            Sutradara lakon berusaha agar susunan perlakonan pada suatu pentas mewujudkan komposisi pentas yang baik, dia harus merencanakan suatu pengmbaran agar suatu yang menurut dia akan menghasilkan pemandangan yang hidup dan menarik perhatian penonton, komposisi pentas adalah penyusunan yang berarti dan artistik atas bahan-bahan perlengkapan pada sebuah pentas, sedangkan aktor adalah bahan yang bergerak dan dekorasi dan lain-ain peralatan pentas adalah sesuatu bahan-bahan statis yang tidak bergerak, komposisi pentas hendaklah direncakan dan dilatih dengan sebaik mungkin, dalam pertunjukan hampir tidak ada waktu untuk pembetulan maka kekeliruan sedikit merupakan suatu kegagalan.

Prisip komposisi pentas

            Sesuai dengan kasus dari setingan pentas hakikat usaha adalah proses penyusunan tokoh-tokoh manusia sedemikian rupa sehingga garis dan kelompok yang tersusun dapat menciptakan gambar astistik yang berarti, dengan perkataan lain usaha ini adalah make-up dari lukisan kemanusiaan, pada devenisi diatas menunjukkan kata yang berarti dan artisik, banyak sutradara berangapan bahwa menyusun lukisan yang menarik, tampa paham yang cukup atas problema benar tidaknya lukisan itu sudah memiliki tujuan dramatis, maka dari karena itu kedua kata “berarti” dan “artistik” dipsahkan keduanya, kedudukan utama produksi adalah menyampaikan arti, yaitu maksud pengarang pada penonton.

Aspek motif komposisi

1.Komposisi harus nampak wajar

            Sutradara menciptakan ilusi kenyataan dan keserasian komposisi bergantung pada motivasional characteristik,dan setelah pengaturan yang wajar ditentukan kemudian sutradara mengarahkan bahan-bahannya dengan tepat sesuai dengan batas-batas teknik teater.

2.komposisi hendaklah menceritakan suatu kisah

            Foto dan bahan-bahan yang hidup tidak memerlukan suatu penjelasan namun bahan-bahan itu berkisah dengan sendirinya, demikian pula hendaknya dengan suatu komposisi pentas, seni teater adalah seni yang menyampaikan suatu cerita atau kisah kepada penonton, nilai kemampuannya bercerita sangat langsung serta bergantung pada kreativitas sutradara dan aktor-aktornya.

3.komposisi hendaklah mengambarkan suatu emosi

            Emosi ditimbulkan oleh ketegangan fisik dan jangan lah penonton dihadapkan pada suatu kesukaran suatu tafsir karena emosi para tokoh-tokohnya tidak jelas mengepresikan ide suasana hati manusiawi.

4.komposisi hendaklah memberikan indikasi hubungan tokoh perwatakan yang satu dengan yang lainnya.

            Suatu kelompok manusia pada lakon tentulah timbul tokoh protagonis yang memberikan dominasi perwatakan yang lainnya, pada pengarahan permainan hendaklah menjelaskan peran antagonis sebagai laku penantang ide utamanya secara dramatik sehingga moment konflik menjadi jelas pada penonton.