GAMBARAN PENGABUNGAN TEATER BONEKA DAN PHATOMIME
Didalam
sebuah phatomime yang harus diketahui adalah gerak-gerak tubuh atau sugesti
kemampuan seorang pemain untuk mengungkapkan dialog melalui tubuh dan gerak
serta mimik wajah, perbedaannya dengan teater yang sering dilakukan orang dalam
pengarapan yaitu dari dialog, didalam phatomime tidak melakukan dialog, mungkin
ketika phatomime digabungkan dengan teater boneka barulah mereka akan
mengunakan dialog-dialog antara tokoh, tetapi yang diutamakan dalam proses
pengarapan ini aktor dituntut harus mengetahui dan menguasai gerak tubuh dan
cara penyatuan tubuh dengan eksplorasi properti, walaupun aktor tidak
mengunakan properti namun aktor harus mampu untuk merasakan dan membawakan
simbol properti melalui gerak mereka, seorang aktor harus mampu membawakan
eksplorasi benda diatas pangung mesti benda tidak ada namun kehadiran benda
dirasakan nyata oleh aktor, baik dari cara mengangkat ataupun meletakkan benda,
misalnya cara pengambilan sebuah barang yang dilakukan aktor phatomime berbeda
dengan cara pengambilan barang yang juga dilakukan orang sehari-hari.
dalam sebuah pengembangan phatomime
dan teater boneka yang digarap oleh DIN SAADUDDIN ini terlihat unik dan menarik,
diteater boneka dan phatomime ini dia mengunakan properti: boneka, topeng, topi
dan lain-lain, penulis sendiri belum begitu memahami seperti apa bentuk teater
boneka yang digabungkan dengan phatomime ini, namun didalam proses pelatihan
phatomime dan teater boneka para pemain akan disuruh melakukan explorasi
kepasar dengan memakai rias-rias dengan mengunakan cat atau seperti body
painting, aktor disuruh untuk mengeplorasi kegiatan orang-orang dipasar agar
bisa meniru dan memahami gerak orang pada saat melakukan jual beli, sekaligus
hal yang semacam ini juga buat menguji nyali atau mental para aktor, dan
disinilah aktor juga dilatih untuk mencari macam-macam gerak, dan di iringgi
ekspresi wajah mereka, semua gerak yang mereka lakukan pastilah terlihat unik
dan menarik, namun ini tidak mudah untuk dilakukan orang biasa meski sering
jadi aktor dalam naskah teater biasanya.
Penulis
hanya memberikan sedikit gambaran meski belum mengetahui seperti apa
pengabungan antara teater boneka dengan phatomime yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar