DIKSI
DAN ACTION DIDALAM DRAMA
A.DIKSI
Diksi didalam drama adalah gerak,
gerak berbicara dalam drama dan bagian dari seluruh gerakan yang tak dapat
dipandang, sebagai sesuatu yang memiliki kedudukan tersendiri, justru karena
berbicara tidak bisa dilepaskan dengan gerak bathin, pikiran dan perasaan yang
menuntut seluruh tubuh untuk memberikan gerak menifestasi, kita lihat dibawah
ini bagaimana gestur,busines, movement, dalam berbicara dan gerakan yang
dibawakan dalam berbicara:
-gesture adalah gerak tangan atau ide yang
mengutarankan emosi dan membawa seluruh tubuh untuk bergerak.
-busines adalah kesibukan karakteristik yang
mempunyai kesibukan dan ciri-ciri khasnya: merokok, menjahit, mengupas
buah-buahan, menulis dan lain-lain.
-movement adalah pertukaran kedudukan didalam suatu
pentas atau pangung, misalnya datang dari pintu, melewati kursi dan menuju
jendela.
Seorang menyatakan sesuatu dengan
gesture, ini bukan movement, tetapi kalau berpindah kedudukan atau posisi maka
maka dikatakan melakukan movement dan gesture sekaligus namun jika seorang
menuju jendela lalu menyalakan rokok dan mengipas-ngipas asapnya, ini disebut
dengan kombinasi movement dan busines, dan bahkan jika seorang duduk dikursi lalu
membuka sampul surat ini barulah dikatak movement, gesture dan busines yang
selalu berhubungan dengan diksi tampa kecuali phantomim, dan gerak ada dua
macam antara lain:
-gerak maknawi adalah gerak yang
mengandung makna.
-pure movement atau biasa dikatakan
gerak murni yang dibawakan sehari-hari.
B.ACTION
Action
merupakan istilah yang terkadang membuat bingung dan sering pula dikacaukan
dengan movement, secara teknis action adalah istilah litere yang digunakan
dalam naskah, namun jika dilihat dari staging maka action adalah kecepatan atau
speed yang dibentangkan oleh pengarang, action terbagi menjadi dua macam
seperti:
1.Direct movement
Yaitu
gerak yang hakiki atau esensial yang dilakukan oleh pemain dan yang sangat
diperlukan pada saat lakon berlangsung, misalnya ketika seorang aktor akan
mendekati seorang aktris agar tercapainya suatu pelukan, tempat dan kedudukan
harus direncanakan sedemikian rupa karena apabila tidak direncanakan maka
movement tidak akn tercapai, sehingga aktor dan aktris tidak lagi dapat memilih
cara lain yang telah ditentukan pengarang atau sutradara.
2.Inderect movement
Yaitu gerak kreatif yang dilakukan aktor yang bukan
esensial tapi dapat meyakinkan dan menghidupkan gerak dasar pada saat lakon
sedang berlangsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar