Senin, 02 Desember 2013

DIKSI DAN ACTION DIDALAM DRAMA


DIKSI DAN ACTION DIDALAM DRAMA
A.DIKSI
Diksi didalam drama adalah gerak, gerak berbicara dalam drama dan bagian dari seluruh gerakan yang tak dapat dipandang, sebagai sesuatu yang memiliki kedudukan tersendiri, justru karena berbicara tidak bisa dilepaskan dengan gerak bathin, pikiran dan perasaan yang menuntut seluruh tubuh untuk memberikan gerak menifestasi, kita lihat dibawah ini bagaimana gestur,busines, movement, dalam berbicara dan gerakan yang dibawakan dalam berbicara:
-gesture adalah gerak tangan atau ide yang mengutarankan emosi dan membawa seluruh tubuh untuk bergerak.
-busines adalah kesibukan karakteristik yang mempunyai kesibukan dan ciri-ciri khasnya: merokok, menjahit, mengupas buah-buahan, menulis dan lain-lain.
-movement adalah pertukaran kedudukan didalam suatu pentas atau pangung, misalnya datang dari pintu, melewati kursi dan menuju jendela.
Seorang menyatakan sesuatu dengan gesture, ini bukan movement, tetapi kalau berpindah kedudukan atau posisi maka maka dikatakan melakukan movement dan gesture sekaligus namun jika seorang menuju jendela lalu menyalakan rokok dan mengipas-ngipas asapnya, ini disebut dengan kombinasi movement dan busines, dan bahkan jika seorang duduk dikursi lalu membuka sampul surat ini barulah dikatak movement, gesture dan busines yang selalu berhubungan dengan diksi tampa kecuali phantomim, dan gerak ada dua macam antara lain:
-gerak maknawi adalah gerak yang mengandung makna.
-pure movement atau biasa dikatakan gerak murni yang dibawakan sehari-hari.
B.ACTION
            Action merupakan istilah yang terkadang membuat bingung dan sering pula dikacaukan dengan movement, secara teknis action adalah istilah litere yang digunakan dalam naskah, namun jika dilihat dari staging maka action adalah kecepatan atau speed yang dibentangkan oleh pengarang, action terbagi menjadi dua macam seperti:
1.Direct movement
            Yaitu gerak yang hakiki atau esensial yang dilakukan oleh pemain dan yang sangat diperlukan pada saat lakon berlangsung, misalnya ketika seorang aktor akan mendekati seorang aktris agar tercapainya suatu pelukan, tempat dan kedudukan harus direncanakan sedemikian rupa karena apabila tidak direncanakan maka movement tidak akn tercapai, sehingga aktor dan aktris tidak lagi dapat memilih cara lain yang telah ditentukan pengarang atau sutradara.
2.Inderect movement
Yaitu gerak kreatif yang dilakukan aktor yang bukan esensial tapi dapat meyakinkan dan menghidupkan gerak dasar pada saat lakon sedang berlangsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar