Didalam seni lakon yang pada umumnya disebut orang
sebagai seni sandiwara atau juga teater, pengertian dramatik peran mencakup pad
pemain atau pelaku diatas pangung dan suatu peristiwa yang dilengkapi dengan
sikap-sikap atau gaya aktor di atas pangung, nada-nada, efekefek visual dan
sebagainya, didalam seni drama seluruh pesona menguasai perasaan,pikiran bahkan
akan menimbulkan semangat penonton sehingga adanya komunikasi antara pemain
dengan penonton dan pada saat itu bentuk mencapai arti yang hakiki, atmosfer
dramatik tercapai atau yang sering yang disebut orang peristiwa bersamaan,
ungkapan peristiwa bersama kita hubungkan kembali dengan sikap dramatik peran
atau pelaku peran, kita dapat menarik perhatian dari dua buah sudut pandang
yaitu sudut pandang luar dan sudut pandang dalam.
Secara umumnya sikap dramatik peran dapat diartikan
sipelaku bersikap membawa kan peran di atas pangung, sikapnya khusus dan menyangkut
hal-hal yang membawakannya sebagai teknis dan menyangkut taraf intelegensi
kesenimanan, kreatifitas dan keterampilan seorang dalam menghadapi suatu
perannya pada suatu pertunjukan diatas pangung, tapi tidak membeda-bedakan
jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, bahkan tidak membedakan apa dia seniman teater tradisional ataupun
juga seniman baru, dalam pengertian bahwa akting adalah laku yang
diperhitungkan agar mencapai taraf komunikasi dengan lingkingan ataupun juga
penontonnya.
Jika dikembalikan pada kedudukan dimana sang aku
yang “paling diri” disadarkan pada kondisinya, disadarkan dalam tidak
keberdayaannya dalam menguasai unsur fisik dan non fisik bahwa pengalaman
adalah unsur terpenting untuk mencapai kemantapan dan kreasi dalam sebuah
penampilan dalan pertunjukan diatas pangung.
Sementara diri adalah laku dramatik dan laku
dramatik selalu bertolak dengan sikap dramatik,dalam artian kata lain kita
harus menguasai terlebih dahulu sikap dramatik sebelum melakukan sikap
dramatik,sikap itu harus bertolak dari dorongan dalam suatuproses penghayatan
untuk menuju pengalam dan itu tujuannya seorang aktor harus melatih dirinya untuk melakukan exsplorasi dan melakukan
pemusatan pemikiran pada suatu hal, agar seorang aktor mampu meluapkan emosi ketika
memasuki laku dramatik didalam naskah dan aktor mampu untuk memasuki jiwa yang
ada pada naskah, sehingga penonton merasa tertarik akan peran dan laku yang
dimainkan.
Seorang aktor juga harus sering melakukan
penghayatan kelingkungan masyarakat supaya aktor juga bisa belajar mengeplorasi
laku orang diluar kampus, yang menjadi sasaran utama untuk melakukan eksplorasi
aktor yang sering dilakukan didalam pasar dan melihat berbagai macam kegiatan
manusia, sehingga dapat dilihat dan dirasakan secara langsung, hal ini dapat
menmbantu seorang aktor untuk dapat menemukan laku dramatik bahkan juga dapat
berguna untuk mendalami karakter tokoh, ungkapan dramatik sering bersangkutan
dengan pengolahan plot cerita atau tidak dengan sikap seniman dalam mengatur
lakunya diatas pangung, mugkin hanya seniman teater yang tradisional sering
bilang dengan persetan dengan keindahan-keindahan dramatik, karena
keindahan-keindahan dramatik dalam teater modren sekarang ini justru akan
mengancam pertumbuhan teater tradisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar