Rabu, 20 November 2013

TEATER TRADISI WARAHAN LABUHANDAK LAMPUNG


TEATER TRADISI WARAHAN LABUHANDAK LAMPUNG
Warahan berasal dari wakhca yang berarti bercerita atau berdongeng sedangkan akhah yang berarti  maksud dan tujuan, Dengan demikian warahan berarti cerita yang mempunyai maksud dan tujuan,baik sebagai hiburan maupun sebagai pertunjukan.
Warahan adalah teater tradisi etnis lampung yang berasal dari tradisi mendongeng atau bercerita dan didasari daritradisi berpantun(sagata) menidurkan anak dan sebagai teka-eki dikala anak beranjak besardilingkungan keluarga, tradisi ini deiceritakan oleh orang tua dimalam hari, sambil dipijiti anak dan cucu, agar anak dan cucunya tidak mengantuk,
Seni pertunjukan merupakn bentuk baru yang digarap oleh seniman-seniman taman budaya lampung, tetapi pengarapan yang mereka garap tidak lagi mementintang tradisi namun mereka mengangkat nilai-nilai estetika, filosofis dalam sebuah hiburan, warahan yang telah dipertunjukan lahir di etnis masyarakat lampung sebagai salah satu dari seni pertunjukan tradisi masyarakat lampung.
Dongeng atau cerita yang diceritakan pada warahan ini adalah kisah labuhandak menceritakan  sebuah keluarga keturunan bangsawan yang tidak memiliki anak, mereka berdoa siang dan malam supaya diberi anak, namun doa mereka terkabul dan diberikan seorang anak perempuan yang tidak memiliki kaki dan tangan persis seperti sebuah labu, yang diberi nama bathin labuhandak, setelah bathin labuhandak beranjak besar dan ada pemuda yang belum memiliki istri,pemuda ini bermimpi bertemu dengan seorang kakek dan didalam mimpinya itu kakek memberikan pesan bahwa jodohnya bathin labuhandak, pemuda ini lalu mencari keberadaan bathin labu handk, setelah dia menemukan bathin labuhandak barulah dia mengetahui bahwa bathin labuhandak tidak memiliki kaki dan tangan,namun dia tetap mau menikahi bathin labuhandak, saat acara pernikahan mereka berlangsung bathin labuhandak menjelma jadi seorang putrid yang sangat cantik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar