TEATER
TRADISI WARAHAN LABUHANDAK LAMPUNG
Warahan berasal dari wakhca
yang berarti bercerita atau berdongeng sedangkan akhah yang berarti maksud
dan tujuan, Dengan demikian warahan berarti cerita yang mempunyai maksud dan
tujuan,baik sebagai hiburan maupun sebagai pertunjukan.
Warahan adalah teater tradisi etnis lampung yang berasal
dari tradisi mendongeng atau bercerita dan didasari daritradisi berpantun(sagata)
menidurkan anak dan sebagai teka-eki dikala anak beranjak besardilingkungan
keluarga, tradisi ini deiceritakan oleh orang tua dimalam hari, sambil dipijiti
anak dan cucu, agar anak dan cucunya tidak mengantuk,
Seni pertunjukan merupakn bentuk baru yang digarap oleh
seniman-seniman taman budaya lampung, tetapi pengarapan yang mereka garap tidak
lagi mementintang tradisi namun mereka mengangkat nilai-nilai estetika,
filosofis dalam sebuah hiburan, warahan yang telah dipertunjukan lahir di etnis
masyarakat lampung sebagai salah satu dari seni pertunjukan tradisi masyarakat
lampung.
Dongeng atau cerita yang diceritakan pada warahan ini
adalah kisah labuhandak menceritakan
sebuah keluarga keturunan bangsawan yang tidak memiliki anak, mereka berdoa
siang dan malam supaya diberi anak, namun doa mereka terkabul dan diberikan
seorang anak perempuan yang tidak memiliki kaki dan tangan persis seperti
sebuah labu, yang diberi nama bathin labuhandak, setelah bathin labuhandak
beranjak besar dan ada pemuda yang belum memiliki istri,pemuda ini bermimpi
bertemu dengan seorang kakek dan didalam mimpinya itu kakek memberikan pesan
bahwa jodohnya bathin labuhandak, pemuda ini lalu mencari keberadaan bathin
labu handk, setelah dia menemukan bathin labuhandak barulah dia mengetahui
bahwa bathin labuhandak tidak memiliki kaki dan tangan,namun dia tetap mau
menikahi bathin labuhandak, saat acara pernikahan mereka berlangsung bathin
labuhandak menjelma jadi seorang putrid yang sangat cantik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar