NASKAH LAKON
ANAK DURHAKA
KARYA
NOFRI YULIA IDRIS
INSTITUT SENI INDONESIA
PADANG PADANG PANJANG
LATAR KEJADIAN.
SORE
HARI DISEBUAH RUANG TAMU, DISAMPING KANAN RUANGAN ADA LEMARI LENGKAP
DENGAN RADIO KECIL YANG DITARUH DILEMARI DAN DISAMPING KIRI TERDAPAT
SEBUAH MESIN JAHIT YANG BIASA DIGUNAKAN OLEH IBU NURJANAH, SERTA
DIRUANGAN SEBELAH TENGAH ADA MEJA TUA LENGKAP DENGAN KURSI PANJANG KECIL
DAN DI ATAS MEJA ADA ASBAK ROKOK.
ADEGAN 1
RADIT DAN ANDRE
DUDUK-DUDUK DIBANGKU SAMBIL BERBINCANG-BINCANG DAN DISEBELAH KANAN
RUANGAN IBU NURJANAH JUGA ASYIK SENDIRINYA MENJAHIT BAJU.
Radit
: oh ya andre, apa saja kegiatan kamu selama ini, apa kamu
sudah ada kerjaan dan juga kaita jarang beretemu sekarang, aku
dengar-dengar kabar dari angin kamu sudah jadi pedagang yang berhasil
sekarang ya, apa benar tu andre…
Andre : alahhhh kamu
ini terlalu mengada-mengada radit, kabar angin jangan terlalu dipercaya,
aku cuman sekedar pedagang biasa, kadang dapat untung dan kadang gak
ada untung sama sekali…
Radit : hahahahaha , ya kadang-kadang kan angin juga benar lho...
Andre
: kamu ini kalau ngeledek orang emang kebiasaan ya radit,
oh ya kadang setelah aku pulang jualan, malamnya aku pergi mencari
kesenangan diluar sana.
Radit : diluar sana maksud kamu apa ndre…?
Andre
: ahhh masak iya kamu tidak mengerti maksud aku, gini
kadang setelah aku pulang kerja aku pergi mencari kesenangan ke diskotik
bersama perempuan-perempuan malam.
Radit : apa kamu serius to ndre.
Andre : iya serius lah dit, kapan pula aku bohong sama kamu, oh iya kalau kamu sendiri apa kegiatan nya saat ini.
Radit
: aku belum ada kerjaan sampai saat ini ndre, lagian aku
juga gak suka kerja kan masih punya orang tua buat ngasih uang sama aku.
Andre
: loooh gila kamu dit, badan udah sebesar ini, masih saja
belum mau buat bantu orang tua, kapan juga kamu bakal bisa bekerja dan
menghasilkan uang, kamu masih saja tetap seperti dulu, gak mau usaha
buat mencari uang.
Radit : alaaaah kamu ini sok
menceramahi aku pula ndre, oh iya kamu ajak-ajak lah aku keluar malam
ntar sama perempuan-perempuan kamu itu ndre.
Andre : ok, tapi apa kamu suka minum-minum sama main perempuan gak dit.
Radit
: hummmmm kamu kayak gak tau aku aja ndre, lelaki mana
yang gak suka minum apa lagi main sama perempuan, seperti kuciang, kalau
ada daging dilahap dengan tulang-tulangnya hahahahah.
Andre : hahahahahaha kamu benar juga dit, oh ya aku pulang dulu ya dit, nanti aku tunggu kamu dirumah aku.
Radit : ok ndre, hati-hati dijalan, ingat jangan sampe gak jadi ya ndre.
Andre : sipppp. (andre keluar)
Radit
: oh ya ibu, (berjalan kearah ibu yang lagi menjahit
baju) apa kamu ada uang ibu, kalau ada pinjam radit dulu, nanti kalau
radit dapat kerja radit bayar.
Ibu nurjanah :ada dit, tapi ibu mau pakai buat biaya pengibatan bapak kamu.
Radit
: alah ibu, bapak dan bapak terus, biar saja lah orang
tua itu sakit, lagian juga penyakit karna usianya yang sudah tua, kenapa
pula harus di obat, nanti juga bakal mati sendirinya.
Ibu nurjanah : husssssssssst radit, cukup, tutp mulut kamu, walau dia sudah tua, tapi dia orang tua kandung kamu sendiri,.
Radit
: hahahahaaha ( tertawa sambil berjalan kea rah kursi dan
membakar sebatang rokok), orang tua ya buk, orang tua, hahahaha, orang
tua macam apa pula yang seperti itu, dulu sewaktu dia masih sehat dan
tegar, dia sibuk dengan istri barunya, sementara gak ingat pada kita
dan, sekarang apa pedulinya istri baru dia, lelaki tua itu ditingalkan
begitu saja, apakah lelaki tua itu masik pantas aku pangil bapak…?
Ibu
nurjanah : sudah-sudah (ibu nurjanah menangis dan berjalan kea rah
meja tamu), jangan kamu teruskan lagi, ini uang buat kamu, jangan buat
ibu pusing kayak gini.
Radit : ok. Terima kasih ibu yang baik hati ( mencemooh dan sambil berjalan kelarah pintu) aku keluar dulu.
LAMPU PANGUNG MATI.
ADEGAN 2
IBU
NURJANAH DUDUK DIBANGKU YANG BIASA NYA UNTUK TAMU, SAMBIL MEMEGANG
SEBUAH KAIN YANG AKAN DIJAHIT, TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA KETOKAN PINTU
YANG KERAS DAN DI IRINGI SUARA RADIT MEMANGIL DENGAN IRAMA YANG KASAR,
IBU…….. IBU……… BUKA PINTU….(IBU NURJANAH BERJALAN KEARAH PINTU DAN
TERKEJUT SAAT MELIHAT RADIT YANG PULANG DALAM KEADAAN MABUK).
Ibu nurjanah : astafirullah, kenapa kamu jadi begini dit…
Radit
: alaaahhhh gak usah banyak Tanya, kenapa ibu lama sekali
membuka pintu, apa gak dengar aku memangil, dasar orang tua pikun…
Ibu
nurjanah : kenapa kamu kasar begini dit, kamu membentak ibu, sadar
dit, ini ibu kandung kamu, ibu tidak pernah mangajar\kan kamu kasar
seperti ini dit…
Radit : sudah-sudah, gak usah ibu
menceramahi aku, aku tidak bakal peduli, sekalipun ustad yang sok alim,
ibu bawa kemari untuk menceramahi aku, juga gak bakalan bisa membuat aku
terhipnotis oleh ceramahnya.
Ibu nurjanah : tutup mulut kamu dit,
kamu keterlaluan, kalau kakak kamu tau, apa yang kamu lakukan sekarang,
pasti dia bakalan marah sama kamu.
Radit :hahaha
kakak, anak kesayangan ibu yang seorang ustad itu ya, aku gak takut sama
dia, ya sudah aku capek, bikini aku segelas kopi …
( ibu langsung berjalan kearah dapur dengan raut wajah yang sedih).
SHOLEH KAKAK RADIT PULANG DARI BEKERJA DAN MASUK KEDALAM RUMAH, ASSALAMUALAIKUM.
Radit : ya, masuk saja…
Sholeh : kenapa pakaian kamu basah kayak gini dit dan bau alkohol minuman..
Radit
: emangnya perlu aku jawab ya bang, kalau aku minum air
yang beralkohol emangnya kenapa, gak ada urusannya juga kan sama abang.
Sholeh
: radit kamu ini keras kepala, aku bertanya sama kamu,
karena kamu adik aku dan aku juga berhak melarang kamu.
Radit : hahaha.
Sholeh : kenapa kamu ketawa…?
Radit
: suka-suka aku donk, aku maw ketawa atau apa, emang ada
larangannya, tuhan aja gak melarang, emang abang tuhan yang mau
melarang-larang aku.
Sholeh : bukan aku melarang kamu,
tapi tlong hargai aku jika aku bertanya serius sama kamu, seperti tidak
pernah di ajarkan kamu ini. Gak punya sopan-santun.
Radit
: aaaaahhhhhh sama saja semuanya, sama-sama sok
berceramah, lama-lama rumah ini makin banyak syetannya, buat aku jadi
bosan tinggal dirumah ini dan juga bisa buat aku gila.
Sholeh
: kamu ini emang sudah gila dit, apa kamu tidak pernah
menyadari bahwa dirumah ini kamu dilahirkan dan juga dirumah ini kamu
dibesarkan.
Radit : emangnya aku pikirin, aku gak
peduli, mau dirumah ini aku dilahirkan atau dirumah ini aku mati, aku
gak peduli. ( IBU MASUK MEMBAWA SEGELAS AIR KOPI)
Ibu nurjanah : kamu sudah pulang sholeh.(menaruh minuman di atas meja)
Sholeh
: sudah ibu,( berjalan kearah ibu dan bersalaman sambil
mencium tangan ibunya). Oh ya ibu sholeh juga mau langsung pamit,
soalnya ada rapat dimesjid.
Ibu nurjanah : Alhamdulillah kamu emang anak ibu yang sholeh nah, sama seperti nama kamu. Tapi apa kamu gak makan dulu nak,
Sholeh
: ahhhh ibu terlalu memuji, gak usah bibu, nanti saja
sholeh makan, ya udah sholeh pamit dulu ya ibu, ASSALAMUALAIKUM.
Ibu nurjanah : waalaikusalam, ya nak… hati-hati dijalan dan jangan pulang kemalaman.
Sholeh :iya ibu (keluar)
Radit :dasar anak manja…
Ibu nurjanah : husssss radit bicara yang sopan.
Radit : capek dehhh. Bela dia terus, aku juga mau keluar, bosan dirumah ini terus.
Ibu nurjanah : mau pergi kemana lagi kamu radit,
Radit : tidak perlu ibu tau, aku bukan anak manja seperti dia, (SAMBIL BERJALAN KELUAR)
BELUM
BERAPA LAMA RADIT KELUAR TERDENGAR SUARA MOTOR MENBRAK SESUATU, IBU
NURJANAH KAGET SEAKAN BATINNYA MERASAKAN TERSENTAK DAN IBU NURJANAH
GEMETAR, TAKUT AKAN SESUATU YANG TIDAK DI INGINKAN TERJADI PADA RADIT
YANG BARUSAN KELUAR DALAM KONDISI TUBUHNYA YANG KURANG STABIL,LALU IBU
NURJANAH DUDUK TERDIAM DI ATAS BANGKU.( SITI TETANGGA IBU DATANG
BERGEGAS KEDALAM RUMAH)
Siti : ibuk… ibuk, radit buk.
Ibu nurjanah :kenapa siti, ada apa dengan radit….?
Siti
:radit barusan ditabrak mobil didepan buk, dan sekarang dia sudah
dibawa kerumah sakit buk, dia tadi waktu siti melihatnya, dalam keadaan
yang tidak sadar.
Ibu nurjanah : Asstafirullah alazim.(menangis),
sudah ibu duga ini bakalan terjadi, dan ternyata hal buruk emang terjadi
sama radit.
Siti :sabar ya buk. Ayo kita menyusul radit kerumah sakit buk.
Ibu nurjanah :iya siti, terimaa kasih sebelumnya, iya mari sekarang kita pergi.
Siti : iya buk. ( keluar).
LAMPU PANGUNG MATI.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar