Kamis, 21 November 2013

SEBUAH PENGANTAR SENI WAYANG DALAM BUKU SENI PERTUNJKAN WAYANG



SEBUAH PENGANTAR SENI WAYANG DALAM BUKU SENI PERTUNJKAN WAYANG YANG DITULIS OLEH:
-BAMBANG MTRIYOSO
-WARIDI
-SUYANTO
-KUWATO
-HARIJADI PTRITANTO
A.Pokok bahasan
Berdasarkan berbagai smber , baik yang ditulis maupn lisan, dimasa lampau dinusantara ini telah tmbuh dan berkembang berbagai macam atau jenis-jenis wayang , sehingga banyak wayang yang ada dinusantara maka dipembahasan harus diperjelas wayang apa yang dimaksud dan wayang yang bertumbuh dan berkembang, dan dapat dilihat dari tempat mana asal wayang tumbh dan berkembang, komunitas pendukng , gaya bahasa tradisi dan pertunjukannya dan beberapa wayang yang dapat digolongkan menjadi: wayang Palembang, wayang sunda, wayang jawa, wayang banjar, wayang bali, wayang Madura dan wayang Lombok, tentu semua wayang yang diatas mempunyai perbedaan-perbedaan tersendiri dan kesaamaannya,, bila kita lihat dari segi pembatannya wayang dapat dikelompokkan menjadi berbagai macam dibawah ini:
·         Wayang kayu
·         Wayang kulit
·         Wayang logam
·         Wayang kertas
·         Wayang rumpt
·         Waang kain.
Sedangkanjika kita gologkan siklus ceritanya, wayang dapat digolongkan menjadi wayang rama, wayang pandawa, wayang panji, wayang kecil, wayang menak, dan sebagainya.
Sumber: PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SENI WAYANG.
PENERBIT: CITRA ETNIKA SRAKARTA

KARYA NOFRI YULIA IDRIS INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PADANG PANJANG

NASKAH LAKON
ANAK DURHAKA
KARYA
NOFRI YULIA IDRIS
INSTITUT SENI INDONESIA
PADANG PADANG PANJANG


LATAR KEJADIAN.
SORE HARI DISEBUAH RUANG TAMU, DISAMPING KANAN RUANGAN ADA LEMARI LENGKAP DENGAN RADIO KECIL YANG DITARUH DILEMARI DAN DISAMPING KIRI TERDAPAT SEBUAH MESIN JAHIT YANG BIASA DIGUNAKAN OLEH IBU NURJANAH, SERTA DIRUANGAN SEBELAH TENGAH ADA MEJA TUA LENGKAP DENGAN KURSI PANJANG KECIL DAN DI ATAS MEJA ADA ASBAK ROKOK.
ADEGAN 1
RADIT DAN ANDRE DUDUK-DUDUK DIBANGKU SAMBIL BERBINCANG-BINCANG DAN DISEBELAH KANAN RUANGAN IBU NURJANAH JUGA ASYIK SENDIRINYA MENJAHIT BAJU.
Radit               : oh ya andre, apa saja kegiatan kamu selama ini, apa kamu sudah ada kerjaan dan juga kaita jarang beretemu sekarang, aku dengar-dengar kabar dari angin kamu sudah jadi pedagang yang berhasil sekarang ya, apa benar tu andre…
Andre              : alahhhh kamu ini terlalu mengada-mengada radit, kabar angin jangan terlalu dipercaya, aku cuman sekedar pedagang biasa, kadang dapat untung dan kadang gak ada untung sama sekali…
Radit               : hahahahaha , ya kadang-kadang kan angin juga benar lho...
Andre              : kamu ini kalau ngeledek orang emang kebiasaan ya radit, oh ya kadang setelah aku pulang jualan, malamnya aku pergi mencari kesenangan diluar sana.
Radit               : diluar sana maksud kamu apa ndre…?
Andre              : ahhh masak iya kamu tidak mengerti maksud aku, gini kadang setelah aku pulang kerja aku pergi mencari kesenangan ke diskotik bersama perempuan-perempuan malam.
Radit               : apa kamu serius to ndre.
Andre              : iya serius lah dit, kapan pula aku bohong sama kamu, oh iya kalau kamu sendiri apa kegiatan nya saat ini.
Radit               : aku belum ada kerjaan sampai saat ini ndre, lagian aku juga gak suka kerja kan masih punya orang tua buat ngasih uang sama aku.
Andre              : loooh gila kamu dit, badan udah sebesar ini, masih saja belum mau buat bantu orang tua, kapan juga kamu bakal bisa bekerja dan menghasilkan uang, kamu masih saja tetap seperti dulu, gak mau usaha buat mencari uang.
Radit               : alaaaah kamu ini sok menceramahi aku pula ndre, oh iya kamu ajak-ajak lah aku keluar malam ntar sama perempuan-perempuan kamu itu ndre.
Andre              : ok, tapi apa kamu suka minum-minum sama main perempuan gak dit.
Radit               : hummmmm kamu kayak gak tau aku aja ndre, lelaki mana yang gak suka minum apa lagi main sama perempuan, seperti kuciang, kalau ada daging dilahap dengan tulang-tulangnya hahahahah.
Andre              : hahahahahaha kamu benar juga dit, oh ya aku pulang dulu ya dit, nanti aku tunggu kamu dirumah aku.
Radit               : ok ndre, hati-hati dijalan, ingat jangan sampe gak jadi ya ndre.
Andre              : sipppp. (andre keluar)
Radit               : oh ya ibu, (berjalan kearah ibu yang lagi menjahit baju) apa kamu ada uang ibu, kalau ada pinjam radit dulu, nanti kalau radit dapat kerja radit bayar.
Ibu nurjanah    :ada dit, tapi ibu mau pakai buat biaya pengibatan bapak kamu.
Radit               : alah ibu, bapak dan bapak terus, biar saja lah orang tua itu sakit, lagian juga penyakit karna usianya yang sudah tua, kenapa pula harus di obat, nanti juga bakal mati sendirinya.
Ibu nurjanah    : husssssssssst radit, cukup, tutp mulut kamu, walau dia sudah tua, tapi dia orang tua kandung kamu sendiri,.
Radit               : hahahahaaha ( tertawa sambil berjalan kea rah kursi dan membakar sebatang rokok), orang tua ya buk, orang tua, hahahaha, orang tua macam apa pula yang seperti itu, dulu sewaktu dia masih sehat dan tegar, dia sibuk dengan istri barunya, sementara gak ingat pada kita dan, sekarang apa pedulinya istri baru dia, lelaki tua itu ditingalkan begitu saja, apakah lelaki tua itu masik pantas aku pangil bapak…?
Ibu nurjanah    : sudah-sudah (ibu nurjanah menangis dan berjalan kea rah meja tamu), jangan kamu teruskan lagi, ini uang buat kamu, jangan buat ibu pusing kayak gini.
Radit               : ok. Terima kasih ibu yang baik hati ( mencemooh dan sambil berjalan kelarah pintu) aku keluar dulu.
LAMPU PANGUNG MATI.
ADEGAN 2
 IBU NURJANAH DUDUK DIBANGKU YANG BIASA NYA UNTUK TAMU, SAMBIL MEMEGANG SEBUAH KAIN YANG AKAN DIJAHIT, TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA KETOKAN PINTU YANG KERAS DAN DI IRINGI SUARA RADIT MEMANGIL DENGAN IRAMA YANG KASAR, IBU…….. IBU……… BUKA PINTU….(IBU NURJANAH BERJALAN KEARAH PINTU DAN TERKEJUT SAAT MELIHAT RADIT YANG PULANG DALAM KEADAAN MABUK).
Ibu nurjanah    : astafirullah, kenapa kamu jadi begini dit…
Radit               : alaaahhhh gak usah banyak Tanya, kenapa ibu lama sekali membuka pintu, apa gak dengar aku memangil, dasar orang tua pikun…
Ibu nurjanah    : kenapa kamu kasar begini dit, kamu membentak ibu, sadar dit, ini ibu kandung kamu, ibu tidak pernah mangajar\kan kamu kasar seperti ini dit…
Radit               : sudah-sudah, gak usah ibu menceramahi aku, aku tidak bakal peduli, sekalipun ustad yang sok alim, ibu bawa kemari untuk menceramahi aku, juga gak bakalan bisa membuat aku terhipnotis oleh ceramahnya.
Ibu nurjanah    : tutup mulut kamu dit, kamu keterlaluan, kalau kakak kamu tau, apa yang kamu lakukan sekarang, pasti dia bakalan marah sama kamu.
Radit               :hahaha kakak, anak kesayangan ibu yang seorang ustad itu ya, aku gak takut sama dia, ya sudah aku capek, bikini aku segelas kopi …
( ibu langsung berjalan kearah dapur dengan raut wajah yang sedih).
SHOLEH KAKAK RADIT PULANG DARI BEKERJA DAN MASUK KEDALAM RUMAH, ASSALAMUALAIKUM.
Radit               : ya, masuk saja…
Sholeh             : kenapa pakaian kamu basah kayak gini dit dan bau alkohol minuman..
Radit               : emangnya perlu aku jawab ya bang, kalau aku minum air yang beralkohol emangnya kenapa, gak ada urusannya juga kan sama abang.
Sholeh             : radit kamu ini keras kepala, aku bertanya sama kamu, karena kamu adik aku dan aku juga berhak melarang kamu.
Radit               : hahaha.
Sholeh             : kenapa kamu ketawa…?
Radit               : suka-suka aku donk, aku maw ketawa atau apa, emang ada larangannya, tuhan aja gak melarang, emang abang tuhan yang mau melarang-larang aku.
Sholeh             : bukan aku melarang kamu, tapi tlong hargai aku jika aku bertanya serius sama kamu, seperti tidak pernah di ajarkan kamu ini. Gak punya sopan-santun.
Radit               : aaaaahhhhhh sama saja semuanya, sama-sama sok berceramah, lama-lama rumah ini makin banyak syetannya, buat aku jadi bosan tinggal dirumah ini dan juga bisa buat aku gila.
Sholeh             : kamu ini emang sudah gila dit, apa kamu tidak pernah menyadari bahwa dirumah ini kamu dilahirkan dan juga dirumah ini kamu dibesarkan.
Radit               : emangnya aku pikirin, aku gak peduli, mau dirumah ini aku dilahirkan atau dirumah ini aku mati, aku gak peduli. ( IBU MASUK MEMBAWA SEGELAS AIR KOPI)
Ibu nurjanah    : kamu sudah pulang sholeh.(menaruh minuman di atas meja)
Sholeh             : sudah ibu,( berjalan kearah ibu dan bersalaman sambil mencium tangan ibunya). Oh ya ibu sholeh juga mau langsung pamit, soalnya ada rapat dimesjid.
Ibu nurjanah    : Alhamdulillah kamu emang anak ibu yang sholeh nah, sama seperti nama kamu. Tapi apa kamu gak makan dulu nak,
Sholeh             : ahhhh ibu terlalu memuji, gak usah bibu, nanti saja sholeh makan, ya udah sholeh pamit dulu ya ibu, ASSALAMUALAIKUM.
Ibu nurjanah    : waalaikusalam, ya nak… hati-hati dijalan dan jangan pulang kemalaman.
Sholeh             :iya ibu (keluar)
Radit               :dasar anak manja…
Ibu nurjanah    : husssss radit bicara yang sopan.
Radit               : capek dehhh. Bela dia terus, aku juga mau keluar, bosan dirumah ini terus.
Ibu nurjanah    : mau pergi kemana lagi kamu radit,
Radit               : tidak perlu ibu tau, aku bukan anak manja seperti dia, (SAMBIL BERJALAN KELUAR)
BELUM BERAPA LAMA RADIT KELUAR TERDENGAR SUARA MOTOR MENBRAK SESUATU, IBU NURJANAH KAGET SEAKAN BATINNYA MERASAKAN TERSENTAK DAN IBU NURJANAH GEMETAR, TAKUT AKAN SESUATU YANG TIDAK DI INGINKAN TERJADI PADA RADIT YANG BARUSAN KELUAR DALAM KONDISI TUBUHNYA YANG KURANG STABIL,LALU IBU NURJANAH DUDUK TERDIAM DI ATAS BANGKU.( SITI TETANGGA IBU DATANG BERGEGAS KEDALAM RUMAH)
Siti                   : ibuk… ibuk, radit buk.
Ibu nurjanah    :kenapa siti, ada apa dengan radit….?
Siti                   :radit barusan ditabrak mobil didepan buk, dan sekarang dia sudah dibawa kerumah sakit buk, dia tadi waktu siti melihatnya, dalam keadaan yang tidak sadar.
Ibu nurjanah    : Asstafirullah alazim.(menangis), sudah ibu duga ini bakalan terjadi, dan ternyata hal buruk emang terjadi sama radit.
Siti                   :sabar ya buk. Ayo kita menyusul radit kerumah sakit buk.
Ibu nurjanah    :iya siti, terimaa kasih sebelumnya, iya mari sekarang kita pergi.
Siti                   : iya buk. ( keluar).
LAMPU PANGUNG MATI.




SELESAI

naskah lakon yang telah berhasil dipentaskan oleh tya selistia "Sandek Pemuda Pekerja"

TEATER Sakata setelah selesai menampilkan suatu karya teater yang berjudul‘’Sandek Pemuda Pekerja’’ di Anjung Seni Idrus Tintin memberi warna pada kegairahan teater di Kota Bertuah Pekanbaru.keberhasilan penampilan karya ini tentu saja membuat semangat bagi kelompok teater sakat padang panjang,Karya sutradara Tya Setiawati yang diangkat dari naskah Arifin C Noer tersebut berhasil ‘menggigit’ sekaligus ‘menggelitik’ apresiator kota ini hingga menikmati suguhan itu sampai tuntas. Pementasan berdurasi kurang lebih dua jam itu, memang digarap dengan trik khusus sehingga tidak terkesan monoton. Tya mampu melengkapi keperluan pemanggungan dengan menghadirkan unsur hiburan alias komedi, edukasi dengan menghidupkan dialog-dialog yang bernas melalui aktor-aktor terbaiknya. Bahkan Enriko Alamo selaku pimpinan Teater Sakata bahkan ikut bermain, sebagaimana Tya yang ikut bermain diantara penonton hingga dimulainya pertunjukan di atas auditorium Anjung Seni Idrus Tintin. Pertunjukan yang dibangun dari banyak adegan itu tidak lupa pula di beberapa adegan menggunakan bahasa daerah, salah satunya Melayu Riau. Barangkali penggunaan itu dikarenakan kali ini, mereka berkunjung ke Riau sehingga lebih terasa dan bersatu dengan tempat mereka memanggungkan karyanya. Paling tidak, Tya yang memang produktif dan aktif menghasilkan karya-karya pemanggungan teater di berbagai daerah di Indonesia diakui banyak kalangan cukup inovatif berkarya. ‘’Kami senang mendapat ruang di Riau untuk menampilkan karya ini. Apresiator di sini juga antusias karena memenuhi gedung pertunjukan yang megah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan teater di sini, terutama Teater Selembayung yang melayani kami dengan hangat dan penuh persahabatan,’’ ungkap Tya di sela-sela sesi diskusi usai pertunjukan. ‘’Sandek Pemuda Pekerja’’ sudah berproses beberapa bulan dan diawaki pemain yang masih muda-muda dan kreatif. Penataan panggung juga cukup sederhana dengan menggunakan trap yang disusun memanjang di belakang dan di sebelah kanan panggung hanya memakai drum dan kotak kecil.

PENGARAPAN NASKAH LAKON MENUNGGU GODOT MENJADI PHATOMIME



PENGARAPAN NASKAH LAKON MENUNGGU GODOT MENJADI PHATOMIME
Sebuah pengarapan waiting for of godot yang digarap oleh m.hibban hasibuan, disini dia merasa tertarik untuk mengarap naskah karya Samuel beccket, dia ingin mengarap naskah menunggu godot menjadi sebuah pertunjukan phatomime, tentu saja untuk mengubah ini menjadi sebuah pertunjkan phatomime tidak mudah dilakukan, dia harus berusaha keras untuk melatih para aktornya mulai dari latihan tubuh dan mimic serta disini membutuhkan fisik yang kuat, pernyataan yang dikatakan oleh m.hibban hasibuan karya Samuel becket ini membuat dia sangat tertarik apalagi konflik yang hadir di naskah lakon ini.
SEDIKIT GAMBARAN TENTANG CERITA YANG AKAN DI UBAH MENJADI SEBUAH PERTUNJUKAN PHATOMIME:
Menunggu godot yang bercerita tentang perjalanan hidup dua orang sahabat, Didi (Vladimir) dan Gogo, Selama mereka menantikan kedatangan seseorang bernama Godot, mereka berjanjin bertemu Godot, di pinggir jalan; jalan dekat sebuah pohon.
Penantian itu menjadi penantian panjang. Dan sementara menunggu godot, mereka melewatkan waktu dengan memperdebatkan hal-hal di sekitar mereka:
sepatu, topi, pohon, peristiwa penyaliban ataupun kisah penyelamatan. Tetapi bukan godot kemudian yang datang, melainkan Pozzo dan Lucky, sang tuan dan budaknya. Kemudian datang pula seorang utusan godot yang mengatakan bahwa godot tidak bisa datang sekarang melainkan besok.
Namun waktu tetap terus berjalan, sementara mereka masih menunggu godot. Semua peristiwa terulang kembali. Nyaris seperti sebelumnya, sepatu, pohon, kedatangan lucky dan pozzo, serta utusan godot dengan berita yang sama. Semua itu dikemas Beckett tidak dengan bahasa yang suram, tidak jatuh dalam situasi yang tragis melainkan dalam bahasa yang lucu, unik, kadang komikal khas beckett yang pengungkapan monotomi hidup tidak terjebak pada irama yang membosankan dan cerita itulah yang akan dirobah oleh m.hibban hasibuan menjadi phatomime, di sini mengutamakan gestr gerak tubuh, mimic wajah serta ketahan yang akan dilakukan oleh si actor, selain itu jga harus memiliki kelenturan tubuh, ternyata untuk menjadi actor phatomime ini tidaklah mudah namun harus memiliki latihan yang memakan waktu yang cukup lama.

Rabu, 20 November 2013

george kamarllah




george kamarullah salah seorang tokoh teater lahir di Kota Ambon, Indonesia, 30 Juli 1949; umur 61 tahun) adalah seorang mantan aktor yang beralih profesi sebagai sinematografer. George pernah bekerja dengan seorang sutradara kawakan yaitu Slamet Rahardjo, ia juga pernah menjadi asisten art and still photography Cinta Pertama (1973). Dia sebagai orang pertama yang memakai teknik pencahayaan bounching dan kertas kalkir.
George menikahi seorang gadis asal Jawa bernama Atika yang telah meninggal beberapa tahun yang lalu dan memiliki dua orang anak laki-laki. Ia pernah bekerja diperusahaan televisi Metro TV dan sekarang ia masih aktif di stasiun televisi TvOne. Karakater Bang One di salah satu segmen TvOne, tak lepas dari peran andil George sendiri.
Ditahun 2004 dan 2005, George perah menjadi Panitia Pemilihan Komite Seleksi Festival Film Indonesia (FFI), kemudian di tahun 2009, ia menjadi Dewan Juri Anugerah Adiwarta Sampoerna, sebagai Dewan Juri Televisi, bersama dengan Arswendo Atmowiloto, Bambang Harimurty, Marselli Sumarno dan Fetty Fajriati.