Nofri Yulia Idris
Minggu, 01 Juni 2014
Minggu, 25 Mei 2014
seminar bedah buku
SEMINAR
Dalam rangka seminar membedah buku yang dia adakan Pada tanggal 7 mei 2014 cukup menarik dan berjalan dengan lancar, acara seminar pembedahan buku dibuka oleh bapak Rektor ISI padang panjang, budaya membedah buku serta budaya mengkaji dunia seni maupun dunia sastra.
Kedudukan seni budaya lokal dalam Tradisi Akademis seperti yang disampaikan oleh ibuk Prof .Dr. Pudentia, MPss, MA. Beliau mengatakan budaya sebagai kekuatan di bidang seni , tidak akan mungkin bisa dunia berjaya serta berkembang tampa adanya budaya, maka budaya disebut sebagai kekuatan dari dunia, jika dikaitkan dengan kesejahteraan serta budaya sebagai dorongan untuk berkembang, kebanyakan pada masa lalu tradisi akademis mengangap tradisi yang baku, kita sebenarnya harus tahu apa estetika melayu yang dimiliki indonesia, sumber budaya tidak hanya tertulis dan tercetak saja, tapi juga harus melihat tradisi-tradisi yang ada di masyrakat suku-suku bangsa yang memiliki berbagai sumber tradisi lisan, antara komunitas dan tradisi lisan sangat berkaitan, karena tradisi tidak pernah terlepas dari komunitasnya .
Penulis tradisi lisan dengan pertunjukan yang telah dipertunjukan menjadi satu kata kunci, mengapa tema ini menjadi penting: sebagai negara yang mempunyai budaya lokal harus mampu mengembangkan tradisi budaya sehingga dapat diolah menjadi menarik, karena tradisi merupakan sumber identitas negara dan bangsa-bangsa , jika seandainya tradisi hilang maka banyak anak-anak bangsa yang tidak mengenali potensi-potensi yang ada pada tradisi, maka tradisi lisan dapat dikatakan sebgai sumber budaya, ada dua hal penting dalam tradisi:
1. Jagad global sebagai sebuah keharusan yang tidak bisa dielakkan.
2. Sekolah khususnya SMK/SMA di era global dewasa ini menjadi intitusi yang diharapkan untuk melahirkan tradisi-tradisi kreatif.
Sedangkan seni-seni budaya lokal sudah mulai tersingkirkan oleh perkembangan era global, maka tugas dari seniman-seniman budayawan harus bisa dan tetap menjaga serta mengembangkan tradisi budaya baik otodidat maupun akademik juga harus dapat menempatkan ulang budaya lokal pada tradisi akademik, mampu mengembangkan pusat-pusat budaya lokal yang belum dimiliki masyarakat seni, jika kita mampu mengolah serta mengembangkan tradisi budaya maka perkembangannya akan jauh melampui wilayah modren, meski seni budaya tradisi tidak lagi seperti hari ini tetapi nilai-nilainya bisa kita kembangkan dengan pola masalalu, tidak lah rugi jika seni tradisi budaya kita kembangkan bersama dan membangun perkemangan tradisi untuk hari yang akan datang.
Buku 1
Warisan kebudayaan menurut apa yang harus diketahui orang minang kabau tentang estimologi arisan minang kabau, jika dilihat didalam budaya nomotetik dan nimeografi dalam buku yang dibedah tidak begitu dijelaskan dengan agama, kalau yang dimaksud sumber dari petatah-petitih minang kabau saat inin sudah sangat sedikit orang yang mengetahuinya kebanyakan pada pra remaja yang dipengaruhi era global.
Buku 2
Dalam kritik dan mediasi seni, kritik seni tidak hanya di Sumbar tapi juga di Indonesia kita lihat tidak berapa orang yang menabarkan tulisannya dimedia baik di mediacetak maupun media internet, efek dari kritik hanya sesaat dan tidak begitu dibicarakan lagi, sebetulnya kalau secara luas kritik seni adalah evaluasi kritikan yang berkembang positifnya berbagai buku-buku muncul untuk melanjutkan perkembangan kritikus, ada beberpa cara dalam menulis dan melanjutkan perkembangan kritikus dalam menulis yaitu: (objektif, prakmatis, teoritis dan nimesis), akan tetapi kebanyakan orang mengunakan pandangan menciptakan karyanya dengan tulisan praktis, sebagai seorang kritikus tidak ada kata objektif akan tetapi praktis.
Buku 3.
Dramaturgi sandiwara, ada sesuatu positif yang harus disampaikan dalam dunia dramturgi sandiwara, sandiwara memang salah satu seni pertunjukan yang sangat jaya pada dunia kesenian saat ini, budaya-budaya yang muncul dan lahir pada masa kolonial antara penjajah dan yang dijajah dapat menciptakan kolonial baru, sehingga terciptanya sandiwara disetiap daerah, maka dari percampuran budaya hibrit akan melahirkan budaya baru, seperti hal nya ada para ahli mengatakan ketika dua ahli yang berbeda akan melahirkan sesuatu yang baru, didalam sandiwara campur bisa dilakukan dimanapun tidak tergantung pada gedung pertunjukan dan pangung arena saja, cukup dengan apa yang ada misalnya dipasar, dilapangan, dan lain-lain.
Bahkan sandiwara juga salah satu kesnian yang ikut melakukan perlawanan di Sumatera Barat, serta sandiwara juga mengembalikan budaya minang kabau, bahkan dari kehebatan sandiwara dapa menyerap budaya-budaya lain, sehingga sandiwara dapat dikatakan sebuah kesenian yang cukup menarik didunia kesenian.
Sabtu, 14 Desember 2013
DRAMATIK PERAN SEBAGAI DASAR
Didalam seni lakon yang pada umumnya disebut orang
sebagai seni sandiwara atau juga teater, pengertian dramatik peran mencakup pad
pemain atau pelaku diatas pangung dan suatu peristiwa yang dilengkapi dengan
sikap-sikap atau gaya aktor di atas pangung, nada-nada, efekefek visual dan
sebagainya, didalam seni drama seluruh pesona menguasai perasaan,pikiran bahkan
akan menimbulkan semangat penonton sehingga adanya komunikasi antara pemain
dengan penonton dan pada saat itu bentuk mencapai arti yang hakiki, atmosfer
dramatik tercapai atau yang sering yang disebut orang peristiwa bersamaan,
ungkapan peristiwa bersama kita hubungkan kembali dengan sikap dramatik peran
atau pelaku peran, kita dapat menarik perhatian dari dua buah sudut pandang
yaitu sudut pandang luar dan sudut pandang dalam.
Secara umumnya sikap dramatik peran dapat diartikan
sipelaku bersikap membawa kan peran di atas pangung, sikapnya khusus dan menyangkut
hal-hal yang membawakannya sebagai teknis dan menyangkut taraf intelegensi
kesenimanan, kreatifitas dan keterampilan seorang dalam menghadapi suatu
perannya pada suatu pertunjukan diatas pangung, tapi tidak membeda-bedakan
jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan, bahkan tidak membedakan apa dia seniman teater tradisional ataupun
juga seniman baru, dalam pengertian bahwa akting adalah laku yang
diperhitungkan agar mencapai taraf komunikasi dengan lingkingan ataupun juga
penontonnya.
Jika dikembalikan pada kedudukan dimana sang aku
yang “paling diri” disadarkan pada kondisinya, disadarkan dalam tidak
keberdayaannya dalam menguasai unsur fisik dan non fisik bahwa pengalaman
adalah unsur terpenting untuk mencapai kemantapan dan kreasi dalam sebuah
penampilan dalan pertunjukan diatas pangung.
Sementara diri adalah laku dramatik dan laku
dramatik selalu bertolak dengan sikap dramatik,dalam artian kata lain kita
harus menguasai terlebih dahulu sikap dramatik sebelum melakukan sikap
dramatik,sikap itu harus bertolak dari dorongan dalam suatuproses penghayatan
untuk menuju pengalam dan itu tujuannya seorang aktor harus melatih dirinya untuk melakukan exsplorasi dan melakukan
pemusatan pemikiran pada suatu hal, agar seorang aktor mampu meluapkan emosi ketika
memasuki laku dramatik didalam naskah dan aktor mampu untuk memasuki jiwa yang
ada pada naskah, sehingga penonton merasa tertarik akan peran dan laku yang
dimainkan.
Seorang aktor juga harus sering melakukan
penghayatan kelingkungan masyarakat supaya aktor juga bisa belajar mengeplorasi
laku orang diluar kampus, yang menjadi sasaran utama untuk melakukan eksplorasi
aktor yang sering dilakukan didalam pasar dan melihat berbagai macam kegiatan
manusia, sehingga dapat dilihat dan dirasakan secara langsung, hal ini dapat
menmbantu seorang aktor untuk dapat menemukan laku dramatik bahkan juga dapat
berguna untuk mendalami karakter tokoh, ungkapan dramatik sering bersangkutan
dengan pengolahan plot cerita atau tidak dengan sikap seniman dalam mengatur
lakunya diatas pangung, mugkin hanya seniman teater yang tradisional sering
bilang dengan persetan dengan keindahan-keindahan dramatik, karena
keindahan-keindahan dramatik dalam teater modren sekarang ini justru akan
mengancam pertumbuhan teater tradisi.
Minggu, 08 Desember 2013
TIGA JALUR PERKEMBANGAN TEATER MODEREN DI INDONESIA
A.
TEATER MODREN YANG KONVENSIOANAL
Perkembangan baru dimulai setelah proklamasi
kemerdekaan, sekitar tahun empt puluhan atau lima puluhan masyarakat hanya
lebih mengenal istilah sandiwara, teater modren yang konvensional ini
mengunakan konsep , pola dasar, teknik dan penyajiannya tidak berubah dari
sumber aslinya yaitu teater barat yang disesuaikan dengan alam indonesia dan
bahkan mengunakan bahasa indonesia, bentuk teater modren ini menjadi bentuk
perkembangan teater yang selanjunya, teater ini sangat mengabdi pada naskah
atau kata lain setia pada naskah dan teater yang sangat perfect dalam teknik
dan keterampilan atau kata lain dalam istilah sekarang teater aktor.
Dengan dipelopri oleh usmar ismail yang salah
seorang pelopor teater indonsia bahkan dia telah mendirikan akademi teater
indonesia, teater konvensional berkembang dengan pesat dan pengaruh drama-drama
yang dipentaskan ATNI sangant membekas dalam kehidupan teater modren saat ini,
bahkan bentuk semacam teater ini telah dijadikan standart, dijadikan ukan dan
bahkan dijadikan pola.
B.
TEATER MODREN DENGAN PEMBARUAN
Yang mencoba mengadakan perbaharuan-perbaharan
disini ketika mulai memasukkan dan mengambi unsur-unsur teater tradisional
sebagai suatu gaya dalam pementasannya seniman-seniman teater mulai menyakan
teater modren yang ada , ada kesadaran baru yang merasakan bahwa teater modren
yang konvensional tersebut masih belum mantap sebagai teater indonesia
sedangkan modren yang ada terasa teater tradisional indonesia dengan jiwa dan
konsep teater barat yang disadurkan atau disesuaikan dengan mengunakan bahasa
indonesia, masih saja terasa jarak antara masyarakat dan teater indonesia degan
teater modren yang konvensioanal, maka karena itu perlu diadakan
perbaharuan-perbaharuan antara lain mencoba mencari identitas teater daerah
yang sering disebut dengan memasukkan warna lokal, dalam pementasan.
C.
TEATER MODREN YANG KONTEMPORER
Yang banyak
mengadakan eksperimen karena banyaknya pengalaman, pengetahuan dan
perbandingan-perbandingan dalam mengumuli teater, baik dari segi teater
tradisional, teater barat dan teater asia, para seniman teater yang kreatif
mencoba mengali dan memperbaharui teater tersebut sehingga banyak menemukan
hal-hal yang lebih baru menurut mereka yang bisa mereka perbaharui, mereka
terus mencoba mengali jiwa teater mereka sendiri, hal disini hampir serupa
dengan teater modren dengan pembaharuan,
hanya saja disini mereka banyak melakukan eksperimen-eksperimen, pendobrakan
yang dilakukan mencoba memperbaharui pandangan yang konvensional dengan
menyodorkan berbagai alternatif.
Mencoba menjabarkan kemungkinan dan menyodorkan inti
atau dasar dari teater indonesia, titik tolak diambil dari dasar teater itu
sendiri yang bersumber dari gerak, suara, ruang dan ruang, bertolak dari esensi
teater yang paling dasar, paling dalam, mencoba mengali dan ditampilkan dengan
berbagai variasi dan kemungkinan semua itu rasa dan kelihatannya sangat baru
dan belum kelihatan ditampilkan sebelumnya dari teater-teater yang pernah
ditampilkan, hingga sering terasa asing jika dilihat dan disaksikan oleh para
penonton dan bisa dikatakan dengan teater kontemporer yang banyak melakukan
eksperimen yang terus mengadakan perbaharuan.
POSISI TEAER MASA KINI DI INDONESIA
Yang dibicarakan disini tentang bagaimana
perkembangan teater modren di indonesia dan seberapa jauh teater modren
diketahui bahkan dikembangkan oleh seniman-seniman seni budaya dan kedudukan
perkembagan kesenian kita dalam kancah masyarakat, Meski disini dibicarakan
tentang posisi dan perkembangan teater modren namun bukan berarti meningalkan
atau mengabaikan kedudukan “teater tradisonal” yang tumbuh dikalangan
masyarakat serta sangat erat kaitannya dengan teater modren, didalam
pertumbuhan dan perkembangan teater modren ini, teater tradisional mendapatkan
perhatian yang sangat kuat bahkan juga dijadikan tempat sumber inspirasi dalam
pengkajian bagi perkembangang teater modren, didalam mencari identitas teater
nasional dan teater tradisional merupakan merupakan jiwa, sedangkan teater
moderen merupakan sosok dari teater indonesia tersebut.
pengaruh dan perkembangan teater tradisional sangat
kuat bagi masyarakat, terutama pada kalangan orang tua, pola pikir mereka
mengangap teater mereka adalah konsep teater tradisional yang kuat dan sangat
sukar untuk dipengarhi atau dirobah, sehingga teater ataupun seni tradisi
mereka terjaga dan terawat sampai kapanpun, dapat kita lihat dan tercatat bahwa
teater modren mengambil sumber inspirasi dari teater tradisional, namun teater
modren mengambil teknik teater barat tapi mengambil jiwa dari teater timur dn
teater asia, teater tradisonal kita.
Pembinaan teater lewat festival teater remaja secara
berlanjut setiap tahun yang telah melembaga dapat membawa kehidupan teater
sangat subur bukan hanya saja banyak remaja yang berkembang dengan kehidupan
teater namun juga tingkat apresiasi teater juga meningkat bahkan sudah
berkecimpung kedunia luar, dibandig dengan tahun enam puluhan, tidaklah
mengherankan jika jakarta merupakan pusat pengerak teater bahkan juga menjadi
kiblat yang dijadikan pegangan, baik dari segi exsperimen yang dilakukan
ataupun juga dari sistem pembinaan kehidupan teater di indonesia.
Dalam situasi umum pertumbuhan tetaer cukup
mengembirakan, baik dilihat dari segi perkembangannya ataupun kegiatan yang
selalu diadakan setiap tahunnya, sesuatu kenyataan bahwa di indonesia terdapat
dua bentuk teater yaitu “teater tradisional dan teater moderen” keduanya saling
berdampingan dan saling mempengaruhi namun juga memiliki kekuatan masing-masing
baik dari para pendukungnya, peminatnya, pengaruh, maupun kegiatan yang
dilakukan
Teater tradisional merupakan bentuk teater yang
bersumber dan berakar dari kebudayaan tradisional kita yang telah disarankan
sebagai milik tradisi oleh masyarakat lingkungannya dan bahkan perkembangannya
seperti yang dibawah ini:
Pertama: Dalam mempertahankan exsitensinya dan
menyesuiakan diri dengan perkembangan masyarakat tradisi yang berada
dilingkungan masyarakat itu sendiri.
Kedua: Dalam posisi memperkenalkan diri kembali kepada
masyarakat lingkungan namun berusaha menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Senin, 02 Desember 2013
KISAH NINIAK SATI NAGARI TALANG BABUNGO
KISAH NINIAK SATI NAGARI TALANG BABUNGO
Suatu ketika pada sebuah tempat
tinggal yang nagarinya disebut talang babungo, menurut penduduk ditalang
babungo ini , nagari talang babungo
diambil dari sebuah nama bambu dan bunga, bambu yg mempunyai bunga putih
dipuncaknya, maka itulah yang dijadikan nama nagari talang babungo, nagari
talang babungo berada didaerah kabupaten solok, nagari talang babungo mempunyai
banyak mistis serta kejadian aneh
dulunya dan nagari ini juga dikenal tempat yang sati, nagari talang babungo ini
juga mempunyai berbagai kisah-kisah lama yang salah satunya kisah NINIAK DARAH
PUTIH.
nagari talang babungo mempunyai seorang niniak moyang yg begitu
dikenal oleh penduduk dahulunya bahkan sampai sekarang. Nenek moyang ini
disebut oleh penduduk dengan namanya niniak darah putih, niniak darah putih ini
mempunyai kesaktian yang sunguh luar biasa dan dahulunya niniak ini salah satu
orang yang memperjuangkan tanah nagari
talang babungo untuk melawan penjajahan,
Niniak darah putih ini adalah orang yang memimpin pertempuran melawan tentara belanda, karena
niniak mempunyai kesaktian sehingga dia tidak mempan oleh senjata belanda, tapi
karna tentara belanda tidak mau menyerah maka mereka mencari cara untuk bisa
mebunuh niniak darah putih, lalu tentara belanda menyergap salah satu orang
penduduk niniak darah putih yang namanya
angku mudo api, yang dimana angku mudo api juga salah satu orang teman niniak
darah putiah , tentara belanda memaksa angku mudo api agar memberitahukan apa
kelemahan dari niniak darah putih. Tentara belanda terus memaksa dia supaya
memberitahu mereka, setelah angku mudo api terus disiksa dan dia tidak tahan
lagi akan siksaan dari tentara belanda barulah dia memberitahu tentara belanda
tentang kelemahan niniak darah putih, sehingga tentara belanda mengetahui titik kelemahan dari niniak
darah putih, ternyata kelemahan niniak darah putih adalah dijilat oleh anjing,
menurut penjelasan dari angku mudo api, niniak darah putih hanya bisa
dikalahkan kalau air wuduknya terlepas oleh jilatan binatang yang haram.
Setelah para tentara belanda
mengetahui kelemahan niniak darah putih datanglah mereka ke sebuah tempat yang
diberi nama benteng pertempuran dan mereka membawa anjing-anjing besar dalam
jumlah yang begitu banyak. Kapten dari tentara belanda memangil niniak darah putih keluar,tapi
kapten itu menyembunyikan anjing-anjing yang dia bawa sewaktu menghadap niniak
darah putiah.
Niniak :
ada apa lagi kalian datang kemari,
Kapten belanda: kami datang kemari untuk membuat
perhitungan sama niniak,
Niniak :Apa kalian tidak juga puas membuat
rakyat kami menderita, lihat anak-anak nagari
kami yang dulunya tentram dan damai, tapi sekarang menderita oleh kelakuan
kalian...
Kapten belanda: kami tidak akan puas sebelum niniak tunduk pada kami.
Niniak
:kami tidak akan tunduk sebelum tetes darah kami berakhir ditanah kami ini
Kapten belanda: kalau seperti itu kata niniak
terpaksa kami menyerang....
Setelah mereka melakukan percakapan
terjadilah perlawanan dari tentara belanda dan mereka mengeluarkan
anjing-anjing yang mereka bawa, dengan rasa yang tidak ada takutnya niniak
darah putih juga melawan dengan bersenjatakan bambu runcing, sempat terjadi
beberapa perlawanan dari niniak darah putih, lalu barulah mereka melepas
anjing-anjing besar dan anjing-anjing itu mengigit serta menjilat niniak darah
putih, saat itu juga mereka menembak niniak darah putih pakai senapan, disaat
itulah niniak darah putiah mempan oleh senapan dan ditempat itu juga niniak
darah putih meninggal, akan tetapi tubuhnya dipotong menjadi 3 bagian oleh
tentara belanda, setelah tubuh dipotong menjadi 3 bagian, tubuh itu dikubur
ditenpat yang berbeda, yang kepalanya dikubur disamping mesjid raya baitus
shafa, kemudian yang dari leher ke pinggul dikubur dibenteng tempat dia
meninggal, dan dari pinggul kebawah dikubur disamping balai adat nagari talang
babungo.
Sampai disana kisah dari niniak
darah putiah yang berada dikawasan kampung halaman saya, kalau ada kata yang
salah dan kekurangannya saya ucapkan maaf, dan terima kasih bagi yang telah
membaca.
Penulis
cerpen:
NOFRI
YULIA IDRIS
(
WASALAMUALAIKUM
Langganan:
Postingan (Atom)